Sabtu, 07 Januari 2012

Alkali dan Alkali Tanah


TUGAS ANORGANIK
UNSUR ALUMINIUM




















Di susun oleh:
Aplik Sumas Arifin







AKADEMI KIMIA ANALISIS BOGOR

LOGAM ALUMINIUM
A. Golongan IIIA
Unsur-unsur dari golongan IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), galium (Ga), indium(In), dan talium (Tl). Golongan ini memiliki sifat yang berbeda dengan golongan IA dan golongan IIA.
B. Sifat – sifat unsur golongan III A

B
Al
Ga
In
Tl
Nomor atom
5
13
31
49
81
Jari –jari atom (A0)
0,80
1,25
1,24
1,50
1,55
Jari –jari ion (A0)
-
0,45
0,60
0,81
0,95
Kerapatan (g/cm3)
2,54
2,70
5,90
7,30
11,85
Titik Leleh (0K)
2300
932
303
429
577
Titik Didih (0K)
4200
2720
2510
2320
1740
Energi ionisasi (I) (kJ/mol)
807
577
579
556
590
Energi ionisasi (II) (kJ/mol)
2425
1816
1979
1820
1971
Energi ionisasi (III) (kJ/mol)
3658
2744
2962
2703
2874
Tabel diatas menunjukkan ringkasan beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA. Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas ke bawah dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
C. Karakteristik dari Unsur-Unsur Golongan IIIA
a.    Boron
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Sifat Fisikanya :
1.      Titik Leleh : 2349 K (20760C)
2.      Titik Didih : 4200 K (39270C)
3.      Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
4.      Kalor penguapan : 254 kJ/mol
Cara memperolehnya : Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite (Na2B4O5 (OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, B(OH)3, yang diperoleh dari borax.
                                      B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.
ü  Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan halogen (yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya.
Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ).
· Hidrida
                 Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy
                                                            Diborane (6): B2H6
                                                            Decaborane (14): B10H14
                                                            Hexaborane (10): B6H10
                                                            Pentaborane (9): B5H9
                                                            Pentaborane (11): B5H11
                                                            Tetraborane (10): B4H10
· Flourida
                 Senyawa –senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai berikut :
                                                            Boron trifluoride: BF3
                                                            Diboron tetrafluoride: B2F4


· Klorida
                                                            Boron trichloride: BCl3
                                                            Diboron tetrachloride: B2Cl4
· Nitrida
Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa alasan yang menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada tekanan tinggi, boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya mendekati intan). Nitrida juga berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor) seperti logam. Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.
ü  Reaksi-reaksi yang terjadi di boron antara lain sebagai berikut :
1. Reaksi boron dengan udara
Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut, suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar. Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.
                                                     4B + 3O2 (g) → 2 B2O3
2. Reaksi boron dengan air
Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal




3. Reaksi boron dengan halogen
Boron bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III) klorida.
                                                      2B (s) + 3F2 (g) → 2 BF3
                                                      2B (s) + 3Cl2 (g) → 2 BCl3
                                                      2B (s) + 3Br2 (g) → 2 BBr3
4. Reaksi boron dengan asam
Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.
ü  Kegunaan unsur boron
·   Natrium tetraborat pentaidrat (Na­2­B­4­O­7­. 5H­2­O) yang digunakan­­ dalam menghasilkan kaca gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
·   Asam ortoborik (H­3­BO­3­­) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca gentian dan paparan panel rata.
·   Natrium tetraborat dekahidrat (Na­2­B­4­O­7­. 10H­2­O) atau yang dikenal dengan nama boras digunakan dalam penghasilan pelekat.
·   Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang semut atau lipas.
·   Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca borosilikat dan borofosfosilikat.
·   Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
·   Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
·   Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.
·   Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.

b.   Galium
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.
Sifat Fisikanya :
1.      Titik Leleh : 302,91 K (29,760C)
2.      Titik Didih : 2477 K (22040C)
3.      Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
4.      Kalor penguapan : 254 kJ/mol
Cara memperolehnya :Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni
ü  Persenyawaan yang dapat dibentuk galium :
· Pada unsur halogen membentuk :
                                - Galium triklorida : GaCl3
                                - Galium (III) bromida GaBr3:
                                - Galium (III) iodida : GaI3
                                - Galium (III) flourida : GaF3
                                - Galium (II) selenida
                                - Galium (II) sulfida
                                - Galium (II) tellurida
                                - Galium (III) tellurida
                                - Galium (III) selenida
                                - Galium (III) arsenida
ü  Reaksi-reaksi yang terjadi di galium antara lain sebagai berikut :
· Reaksi galium dengan asam
Ga2O3 + 6 H+ → 2 Ga3+ + 3 H2O
Ga (OH)3 + 3 H­­+ → Ga3+ + 3 H2O
· Reaksi galium dengan basa
                              Ga2O3 + 2 OH- → 2 Ga(OH)4­­-
                              Ga (OH)3 + OH- → Ga(OH)4­­-
ü  Kegunaan unsur galium
·   Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan cermin yang cemerlang
·   Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium
·   Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya
·   Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.

c.    Indium
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.
Sifat Fisikanya :
1.      Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C)
2.      Titik Didih : 2345 K (20720C)
3.      Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol
4.      Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol
Cara memperolehnya :  Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.

ü  Senyawa –senyawa indium jarang ditemukan oleh manusia. Semua senyawa indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa –senyawa indium dapat merusak hati, ginjal dan jantung. Beberapa persenyawaan  yang dapat dibentuk indium antara lain :
· Pada unsur halogen
- Indium (I) Bromida
- Indium (III) Bromida
- Indium (III) Klorida
- Indium (III) Flourida
                        - Indium (III) Sulfat
                        - Indium (III) Sulfida
                        - Indium (III) Selenida
                        - Indium (III) Phosfida
                        - Indium (III) Nitrida
                        - Indium (III) Oksida
ü  Reaksi-reaksi yang terjadi di indium antara lain sebagai berikut :
·   Reaksi indium dengan udara
In3+ + O­2 → In­2­O3
· Reaksi indium dengan asam
Indium bereaksi dengan HNO3 15 M
In3+ + 3HNO­3 → In­(N­O3)3 + 3H+
Indium juga bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl → In­Cl3 + 3H+
ü  Kegunaan unsur indium
·   Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan fotokonduktor
·   Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.
·    Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
·   Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
·   Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase Epitaxy) teknologi.
·   Dalam energi nuklir, reaksi (n,n) dari 113In dan 115 In digunakan untuk menghilangkan jarak fluks neutron.

d.   Thallium
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya harus hati-hati. Thalium dapat menyebabkan kanker.
Sifat Fisikanya :
1.      Titik Leleh : 577 K (3040C)
2.      Titik Didih : 1746 K (14730C)
3.      Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1
4.      Kalor penguapan :165 kJ/mol -1
Cara memperolehnya : Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besiWalaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya. Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite
ü  Persenyawaan  yang dapat dibentuk thalium antara lain :
· Senyawa thalium pada flourida : TlF, TlF3,
· Senyawa thalium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3
· Senyawa thalium pada bromida : TlBr, Tl2Br4
· Senyawa thalium pada iodida : TlI, TlI3
· Senyawa thalium pada oksida : Tl2O, Tl2O3
· Senyawa thalium pada sulfida : Tl2S
· Senyawa thalium pada selenida : Tl2Se
ü  Reaksi-reaksi yang terjadi di thalium antara lain sebagai berikut :
· Reaksi thalium dengan udara
Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.
                                               2 Tl (s) + O2 (g) → Tl2O
· Reaksi thalium dengan air
Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
                                               2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2 (g)
· Reaksi thalium dengan halogen
Logam thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.
                                               2 Tl (s) + 3 F2 (g) → 2 TiF3 (s)
                                               2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) → 2 TiCl3 (s)
                                               2 Tl (s) + 3 Br2 (g) → 2 TiBr3 (s)
· Reaksi thalium dengan asam
Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang dihasilkan tidak larut.
ü  Kegunaan unsur thalium
·   Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium
·   Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.
·   Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.
·   Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan jarak 125 dan 1500 C.
·   Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.
·   Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
·   Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
·   Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa aromatik, keton dan yang lainnya.





D.   Pengertian Logam Aluminium

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak. Aluminium merupakan salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atomnya 13. Aluminium termasuk logam golongan utama (IIIA) yang bersifat amfoter dan ringan bersama magnesium dan platina dan juga di udara Al akan terlindung oleh lapisan transparan dari alumunium oksida yang menghambat proses karatan sehingga Al merupakan logam yang tahan karat. Tidak hanya itu, logam aluminium disebut juga logam pasca transisi karena terjadi/terdapat setelah jajaran unsur-unsur transisi. Dan logam aluminium juga memiliki ciri khas yang berbeda dengan logam-logam di golongan yang lain karena mempunyai oksidasi sebanyak 2 macam yaitu +1 dan +3.

Aluminium di temukan oleh Sir Humphrey Davy dalam tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H. C. Oestred, tahun 1825. Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis dan C. M. Hall di Amerika Serikat secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara elektrolisa dari garamnya yang terfusi. Sampai sekarang proses Heroult Hall masih dipakai untuk memproduksi aluminium.


http://htmlimg3.scribdassets.com/5eq9ms7qgwgh3k2/images/4-68b5d606c3.jpg
 







Gambar 1: Aluminium, dipotong setelah dicetak dari tanur tanpa perlakuan fisik maupun termal.

Selain itu juga , Aluminium termasuk unsur yang sangat melimpah dan banyak terdapat di kerak bumi serta termasuk unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat dikerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite,diaspore, dan lain-lain) (USGS). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif. Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan dalam logam dari korosi, contohnya yaitu terbentuknya lapisan aluminium oksida ketika aluminium terpapar dengan udara bebas. Lapisan aluminium oksida ini mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Selama 50 tahun terakhir, aluminium telah menjadi logam yang luas penggunaannya setelah baja. Perkembangan ini didasarkan pada sifat-sifatnya yang ringan, tahan korosi, penghantar listrik yang baik, kekuatan dan ductility yang cukup baik (aluminium paduan), mudah diproduksi dan cukup ekonomis (aluminium daur ulang) dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam.

Yang paling terkenal adalah penggunaan aluminium sebagai bahan pembuat pesawat terbang, yang memanfaatkan sifat ringan dan kuatnya. Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung kekasaran permukaannya. Kekuatan tensil aluminium murni adalah 90 MPa, sedangkan aluminium paduan memiliki kekuatan tensil berkisar 200-600 MPa. Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja,mudah ditekuk, diperlakukan dengan mesin, dicor, ditarik (drawing), dandiekstrusi. Resistansi terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi. Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat reaksi galvanik dengan paduan tembaga. Aluminium juga merupakan konduktor panas dan elektrik yang baik. Jika dibandingkan dengan massanya, aluminium memiliki keunggulan dibandingkan dengan tembaga, yang saat ini merupakan logam konduktor panas dan listrik yang cukup baik, namun cukup berat.

http://htmlimg3.scribdassets.com/5eq9ms7qgwgh3k2/images/5-4d95106898.jpgAluminium  murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah mengandung 100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses peleburan kriloit, pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan baku yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 99%, misalnya aluminium foil. Namun, meskipun demikian aluminium tetap merupakan logam yang mahal karena pengolahannya sukar. Mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya sumber aluminium. Di dalam Bauksit terkandung aluminium dalam jumlah yang bervariasi, namun pada umumnya di atas 40% dalam berat. Senyawa aluminium yang terdapat di bauksit diantaranya Al2O3, Al(OH)3 dan lainnya.
http://htmlimg3.scribdassets.com/5eq9ms7qgwgh3k2/images/5-4d95106898.jpg 








Gambar 2: Bauksit, sepanjang 4 cm dan ditambang di Little Rock, Arkansas, AmerikaSerikat.

Pada aluminium paduan, kandungan unsur yang berada didalamnya dapat bervariasi tergantung jenis paduannya. Pada paduan 7075, yang merupakan bahan baku pembuatan pesawat terbang, memiliki kandungansebesar 5,5% Zn, 2,5% Mg, 1,5% Cu, dan 0,3% Cr. Aluminium 2014, yang umum digunakan dalam penempaan, memiliki kandungan 4,5% Cu, 0,8% Si,0,8% Mn, dan 1,5% Mg. Aluminium 5086 yang umum digunakan sebagai bahan pembuat badan kapal pesiar, memiliki kandungan 4,5% Mg, 0,7% Mn,0,4% Si, 0,25% Cr, 0,25% Zn, dan 0,1% Cu.




E. Sifat Umum Logam Aluminium

Ø  Ringan, tidak magnetik dan tidak mudah terpercik, dan tidak beracun sehingga banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci , wajan , dan lain-lain. merupakan logam kedua termudah dalam soal pembentukan, dan keenam dalam soal ductility
Ø  Reflektif , dalam bentuk aluminium foil dan digunakan sebagai pembungkus makanan, obat dan rokok.
Ø  Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang listrik.
Ø  Paduan Al dengan logam ini menghasilkan logam yang kuat seperti duralium ( campuram al, Cu , Mg ) untuk pembuatan badan pesawat.
Ø  Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
Ø  Tahan korosi [diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur) Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600oC dan aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC]
Ø  Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena memiliki daya hantar listrik yang baik ini aluminiumdigunakan pada kabel listrik menggantikan tembaga yang harganya lebih mahal.
Ø  Aluminium sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.
Ø  Mudah di fabrikasi/di bentuk (dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun dan juga Dapat deforming dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk yang rumit sekalipun)
Ø  Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan (karena tidak begitu tinggi maka untuk meningkatkannya, digunakan  cara heat treatment
Ø  Mempunyai warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan aluminium sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan aluminium oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat melindungi permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi oksidasi berlanjut. Selain berupa lapisan tipis, oksida yang terbentuk merupakan lapisan tembus cahaya sehingga aluminium seolah-olah tidak berubah (tetap mengkilat).
Ø  Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik.
Ø  Serbuk aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya sehingga sering dicampur pada minyak cat (vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya relatif labih mahal dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada barang-barang mewah, karena dengan penambahan aluminium, cat dapat memantulkan cahaya yang lebih banyak.
Ø  Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan
Ø  Paduan 95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan menggantikan fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan bingkai pintu dan jendela.

F. Sifat Fisika Logam Aluminium

ü  Mengkilap
ü  Berwujud padat
ü  Berwarna putih metalik seperti perak
ü  Jenis unsur logam
ü  Titik leleh 660.37°C atau sama dengan 933,5 0 K
ü  Titik didih 2467°C atau sama dengan 2700 0 K
ü  Massa jenisnya 2,7 g/ml sehingga ringan
ü  Dapat ditarik (jadi seperti kawat) dan ditempa (seperti lempengan)
ü  Sifat tahan tarik maksimum dalam keadaan dingin 17 – 20 kg/mm2. Oleh sebab Aluminium hanya dapat dipakai untuk lebar tegangan yang pendek. Untuk tegangan yang panjang dipakai kabel aluminium (berapa kawat yang dipilin) dengan kawat baja sebagai intinya. Aluminium tidak dipakai untuk patri, tetapi dapat di las. Karena itu, tegangan tariknya menjadi turun oleh panas yang timbul. Oleh karena itu hantaran tegangan Aluminium dengan sambungan patri atau las harus diberi jepitan
ü  Aluminium murni sangat lemah dan lunak (tembaga lebih kuat dibanding aluminium). Untuk menambah kekuatan biasanya dibuat dengan logam campuran
ü  Merupakan konduktor yang baik
ü  Lebih murah dibandingkan perak atau tembaga.
ü  Dalam udara kering stabil
G. Sifat Kimia Logam Aluminium
·          Merupakan unsur yang sangat reaktif dan reduktor yang baik (potensial reduksi Eo=-1,67V)
·          Bereksi dengan air melepasan H2 dan aluminium oksida dan menempel pada logam yang melindungi masuknya air serta oksigen
2Al(s) + 3H2O(l)    Al2O3(s) + 3H2
Oksida ini dibuat khusus melapis tipis aluminium di anoda dalam sel elektrolitik.        Aluminium anodis.
·           Aluminium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer.
2Al(s) + 6H+(aq)     2Al3+ (aq) + 3H2 (g)
2Al(s) + 2OH-(aq) + 2H2O  → 2AlO­3-(aq) + 3H2(g)
Dengan adanya HNO3 pekat menyebabkan aluminium tidak mengalami reaksi
                 Dipengaruhi oleh kuatnya daya oksidasi dari HNO3
                 Terbentuk oksida yang melapisi logam sehingga logam terlindungi.
·            Reaksi Termit
Sifat Afinitas terhadap oksigen dari aluminium yang akan secara spontan akan melepaskan sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya
                          Al(s) + Fe2O3(s) → Al2O3(aq) + 2Fe(aq)
Kalor yang dihasilkan mencapai 3000˚c

·        
Cl
 
Aluminium anhidrat dari halida adalah senyawa yang kecendrungannya membentuk molekul dimer yang terbentuk oleh pasangan dua satuan AlX3 (khususnya didalam uap larutan)
Cl
 
            Cl
Al
 
Cl
 
                        Al
Cl
 
Cl
 
·         Aluminium klorida atau garam aluminium terlarut dalam air
              AlCl3(s) + 6H2O(l)                  [Al(H2O)6]3+(aq) + 3Cl-(aq)
                                                           Ion heksa aquaaluminium (III)
                                                              Biasa disebut ion Al3+
Ion Al3+ yang kecil dengan muatan besar menarik elektron dari ikatan O-H dari air sehingga berperan sebagai donor proton dan juga bersifat sebagai basa artinya menerima proton.
              [Al(H2O)6]3+(aq) + H2O(l)                     [Al(H2O)5(OH)]2+(aq) + H3O+(aq)
Dengan basa yang lebih kuat dari air seperti S2- atau CO32- akan terbentuk endapan hidroksida
              [Al(H2O)6]3+(aq) + S2-(aq)                     2[Al(OH)3(H2O)3](s) + 3H2S(g)
Reaksi yang sama akan terjadi jika ke dalam larutan Al3+ tersebut ditambahkan basa yang lebih kuat seperti NaOH
              [Al(H2O)6]3+(aq) + 3OH-(aq)                     [Al(OH)3(H2O)3](s) + 3H2O(l)
Endapan akan melarut apabila NaOH-nya berlebihan
              [Al(OH)3(H2O)3](s) + OH-(aq)                       [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H2O(l)
Reaksi yang terjadi diatas dapat berjalan sebaliknya, bila ditambahkan asam
              [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H3O+(aq)                   [Al(OH)3(H2O)3](s) + H2O(l)
              [Al(OH)3(H2O)3](s) + H3O+(aq)                       [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H2O(l)
·         Al2O3 bersifat Amfoter. Zat ini melarut dengan lambat, baik dalam asam encer maupun basa encer
                          Al2O3(s) + 6H+(aq)                   2Al3+(aq) + 3H2O(l)
                          Al2O3(s) + 2OH-(aq) + 3H2O(l)                2Al(OH)4-(l)
·         Al2O3(s) . 3H2O(l)                 Al2O3(s) + 3H2O(l)                             H = +307 kj mol-1
                                                                                                         Endoterma

H. Klasifikasi dan Penggolongan Logam Aluminium

1.      Aluminium Murni
Aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam keadaan biasa,hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa,terlalu lunak untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain.

2.      Aluminium Paduan (aluminium alloy)
Aluminium berasal dari bijih aluminium alam, yang dijumpai sebagai tambang bauksit yang mengandung kandungan utama aluminium oksida. Bauksit diolah dalam dapur listrik yang menghasilkan ingot aluminium. Bila dibandingkan dengan baja maka Al 1/3 berat baja, harganya 6 x > dari harga baja, ½ x kekuatan baja. Tetapi apabila aluminium dibuat paduan maka kekuatannya dapat melebihi kekuatan baja, aluminium paduan ini mempunyai sebuah high strength aluminium. Aluminium alloy (paduan aluminium) ini mempunyai sifat:
·         Mudah dibentuk
·         Tahan gempa (untuk kontruksi rangka untuk pemasangan kaca)
·         Tahan pengaruh lengkung, ketahanan ini diperbaiki dengan proses anodisasi.
Dari bentuk ingot aluminium (balok aluminium) dapat dibuat aluminium  paduan (aluminium alloy) berbagai produk aluminium seperti :
                              a. Pipa, dalam bentuk bulat (pipes), berbentuk empat persegi (square pipes)
b. Berbentuk profil, antara lain, bentuk siku, bentuk I, bentuk H, bentuk U, bentuk C dll
  c. Berbentuk pelat (sheet) untuk penutup lantai/atap ada dua jenis flat sheet, corugated sheet
d. Bentuk lembaran sangat tipis (aluminium foil), untuk pelapis penahan panas
      yang dipasang di bawah genteng.
            Untuk jenis ini dalam perdagangan ada dua jenis yaitu :
  1) Aluminium foil tanpa penguat, hanya satu lapis dan mudah robek. Untuk jenis ini sebelum dipasang aluminiunm foil harus dipasang plywood terlebih dahulu
  2) Jenis ini terdiri dari 3 lapis tersusun sebagai berikut, aluminium foil, lembaran plastik busa dan lembaran penguat
            Keuntungan penggunaan aluminium foil 3 lapis
                             • Lebih kuat, tidak mudah robek
                             • Tahan panas, memantulkan panas hingga 95%
  • Pemasangan diatas tidak perlu menggunakan penguat tambahan dari plywood.
Plywood adalah salah satu jenis produk fabrikasi dari material kayu, yang terbentuk dari beberapa layer lumber dan veneer yang dilem secara bersamaan baik secara pengeleman panas (hot glueting) maupun pengeleman dingin (cold glueting) yang sering disebut juga sebagai kayu lapis atau multiplex.
Elemen paduan yang umum digunakan pada aluminium adalah silikon,magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum  tahun 1970. Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentuakan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, ataugranula dalam logam. Namun, kekuatan bahan  paduan aluminium tidak hanya bergantung padakonsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga aluminium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya. Beberapa contoh aluminium paduan adalah sebagai berikut :

·         Paduan Aluminium-Silikon
Paduan aluminium dengan silicon hingga 15 akan memberikankekerasan dan kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada aluminium paduan yang dihasilkan  ada perlakuan panas. Jika konsentrasi silicon lebih tinggi dari 15%, tingkat kerapuhan  logam akanmeningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal granula silika.










http://htmlimg3.scribdassets.com/5eq9ms7qgwgh3k2/images/10-b554f8437b.jpg
 











Gambar 3. Fase paduan Al-Si, temperatur vs persentase paduan

·         Paduan Aluminium-Magnesium
Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660oC hingga 450oC. Namun, hal ini tidak menjadikan aluminium paduan dapat ditempa menggunakan panasdengan mudah karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60oC. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik padatemperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut.          

·         Paduan Aluminium-Tembaga
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dankuat, namun rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2 dalam logam yang menjadikan logam rapuh.

·         Paduan Aluminium-Mangan
Penambahan mangan memiliki akan berefek pada sifat dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan mudah (work-hardening) sehingga didapatkanlogam paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh.Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduanaluminium.


http://htmlimg1.scribdassets.com/5eq9ms7qgwgh3k2/images/12-43a23fe703.jpg
 








\








Gambar 4. Diagram fase Al-Mn, temperatur vs konsentrasi Mn

·         Paduan Aluminium-Seng
Paduan aluminium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduanini memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya,aluminium dengan 5,5% seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap 50 mm bahan. Bandingkan denganaluminium dengan 1% magnesium yang memiliki kekuatan tensil sebesar 410MPa namun memiliki elongasi sebesar 6% setiap 50 mm bahan.
http://htmlimg1.scribdassets.com/5eq9ms7qgwgh3k2/images/13-e77f10b1ff.jpg 














Gambar 5. Diagram fase Al-Zn, temperatur vs persentase Zn

·         Paduan Aluminium-Litium
Lithium menjadikan paduan aluminium mengalami pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4%litium, setiap penambahan 1% litium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3% dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-litium tidak lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas litiumyang tinggi yang dapat meningkatkan biaya keselamatan kerja.

·         Paduan Aluminium-Skandium
Penambahan skandium ke aluminium membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada dilingkungan yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengankarakteristik yang sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengankonsentrasi Sc antara 0,1-0,5%.

·         Paduan Aluminium-Besi
Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam aluminium paduan sebagai suatu "kecelakaan". Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik.Efek kehadiran Fe dalam paduan  adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan, namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yangsangat kecil. Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08%mengurangi kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X,dengan X adalah paduan utama aluminium selain Fe.13

Kelemahan aluminium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah(fatigue). Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berarti failure akibat fatigue dapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang kecil.Satu kelemahan yang dimiliki aluminium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan secara visual kapan aluminium akan mulai melebur, karena aluminium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur.







I. Reaksi – reaksi Logam Aluminium
1.      Reaksi Aluminium dengan Air
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.

*     


http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/alh2o.gif
 
*       

2.      Reaksi Aluminium dengan Oksigen
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/alo2.gifAlumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi. Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/padding.gif
3.      Reaksi dengan Klor
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
*     


http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/alcl2a.gif
 
*       

J. Sumber dan Cara Memperolehnya

a. Sumber

1.      Al terdapat di alam sebagai Cryolite, bijih alami yang ditemukan di Greenland. Sekarang ini tidak lagi digunakan untuk memproduksi aluminium secara komersil. Penggantinya adalah cariran buatan yang merupakan campuran natrium, aluminium dan kalsium fluorida.
2.      Aluminium merupakan logam yang paling banyak ditemukan di kerak bumi (8.1%), tetapi tidak pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah disebut di atas, ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya.
3.      Terdapat di alam sebagai bauksit. Penambangan bijih bauksit dilakukan dengan cara penambangan terbuka setalah pohon-pohon dengan semak-semak disingkirkan kemudian diadakan pengupasan tanah permukaan setebal 5 cm sampai dengan 50 cm.
b. Cara memperolehnya
Aluminium dibuat menurut proses Hall-heroult yang ditemukan oleh Charles M. Hall di Amerika Serikat dan Paul Heroult tahun 1886. Pengolahan aluminium dan bauksit meliputi 2 tahap :
            1. Pemurnian bauksit untuk memperoleh alumina murni.
            2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis

1. Pemurnian Aluminium dengan Proses Martin-Heroult


image
 






                                         Gambar Bauksit
Bijih aluminum yang penting sebagai sumber aluminum adalah bauksit. Bauksit yang dihasilkan dari tambang dihancurkan kemudian dihaluskan menjadi serbuk menggunakan alat-alat tertentu, biasanya Ballmil. Setelah halus, bahan tambang dibawa menuju proses Bayer.


http://htmlimg2.scribdassets.com/5eq9ms7qgwgh3k2/images/8-8ff1efed81.jpg
 






Gambar 6: Proses Bayer

Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3). Setelah itu, alumina (Al2O3) yang dihasilkan ditambahkan larutan NaOH pekat untuk melarutkan Al2O3 tersebut.

               Al2O3(s) + 2NaOH(aq) ―→ 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Setelah dilakukan pemisahan larutan, NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3.
               NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) ―→ Al(OH)3(s) + NaCl(aq)
Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 1150°C sehingga terurai menjadi Al2O3 dan uap air.
               Al(OH)3(s) ―→ Al2O3(s) + 3H2O(g)
Al2O3 (alumina) inilah yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam suatu bejana yang disebut sel Hall-Heroult. Sebelum proses elektrolisis dilangsungkan, alumina dilelehkan terlebih dahulu dalam kriolit. Fungsi kriolit disini untuk menurunkan titik leleh alumina yang awalnya sekita 2000°C menjadi 900°C.
Lelehan alumina yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam suatu bejana untuk proses elektrolisis yang disebut sel Hall-Heroult. Bejana yang digunakan terbuat dari besi dilapisi grafit yang sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan batang-batang grafit yang dicelupkan ke dalam larutan.
Ketika arus listrik dijalankan ion-ion Al3+ yang ada dalam larutan akan bergerak menuju katoda, yang kemudian direduksi menjadi aluminium cair sedangkan ion-ion O2ˉ akan bergerak menuju anoda kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi yang terjadi dalam sel elektrolisis :
                                                   Al2O3(l)―→ 2Al3+(aq)+ 3O2(aq)
                                                  Katoda : Al3+(l)+ 3e―→Al(l)× 4
                                                   Anoda : 2O2(l)―→ O2(g) + 4e ×3          +
                                                4Al3+(aq)+ 6O2(aq)―→ 4Al(l)+ 3O2(g)


image
 









Gambar 7. Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan Al2O3 dalam kriolit
Aluminium cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan agar diperoleh aluminium padat atau dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot). Aluminium yang diperoleh dalam bentuk cair karena suhu di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660°C.
Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat bereaksi dengan grafit yang digunakan membentuk gas karbon dioksida dan karbon monooksida. Akibatnya anoda lama-kelamaan akan berkurang dan perlu diganti pada saat-saat tertentu.
Adapun cara lain untuk memperoleh aluminium yaitu dengan daur ulang, caranya sebagai berikut :

Salah satu keuntungan aluminium lainnya adalah, mampu didaur ulang tanpa mengalami sedikitpun kehilangan kualitas. Proses daur ulang tidak mengubah struktur aluminium, daur ulang terhadap aluminium dapatdilakukan berkali-kali.

Mendaur ulang aluminium hanya mengkonsumsi energi sebesar 5% dari yang digunakan dalam memproduksi aluminium dari bahan tambang. Di Eropa, terutama negara Skandinavia, 95% aluminiumyang beredar merupakan bahan hasil daur ulang.Proses daur ulang aluminium berawal dari kegiatan meleburkan sampah aluminium. Hal ini akan menghasilkan endapan. Endapan ini dapat diekstraksi ulang untuk mendapatkan aluminium, dan limbah yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan campuran aspal dan beton karena merupakan limbah yang berbahaya bagi alam.

H.    Kegunaan Logam Aluminium

Dilihat dari segi kuantitas dan kualitas, kegunaan aluminium dapat mengatasi kegunaan logam lain kecuali besi. Karena itu aluminium sangat penting dalam kehidupan sehari – hari dan berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi dunia, dikarenakan aluminium diprediksi akan menjadi komoditi ekspor dunia.
·        Karena merupakan logam yang ringan, tidak mengalami korosi,sangat kuat, terutama jika dibuat aliasi, maka Al digunakan sebagai bahan untuk membuat kendaraan yang ringan dan hemat energi, kerangka ruang perkantoran, rumah, dan bingkai jendela, cangkir, ceret, alat pencuci, pendingin, dsb.
·        Corundum (Al2O3 yang dipanaskan) digunakan sebagai bahan menggosok pada kertas ampelas dan dalam pembuatan bata tahan api
·        Tawas K Al(SO4)2 digunakan pada bidang/keperluan obat-obatan, penjernihan air
·        Digunakan sebagai perhiasan/batu permata
o   Batu manikam (Ruby)     : Al2O3 + pengotor berwarna merah
o   Batu nilam (Sapphire)      : Al2O3 + pengotor berwarna biru
o   Jamrud (Beryl)                 : Al2Bl3 [Si6O18]
o   Manikam kuning              : Al2[Fe2SiO4]
o   Jade                                 : Na Al[Si2O6]
o   Permata biru (Turqoise)   : CuAl6[(OH)2(PO)4]4 . 4H2O
·        Serbuk aluminium, yang mempunyai bentuk perak yang biasa digunakan dalam cat. Serpihan aluminium juga dimasukkan dalam cat alas, terutama kayu cat
·        Batu manikam dan nilam bersifat keras seperti intan, sehingga dapat pula digunakan pada bagian alat-alat yang sering digerakkan dan yang mudah aus
misal : jarum gramafon, alat perekam
·        Al2O3 . H2O (aluminium oksida trihidrat) digunakan sebagai zat tahan api sebab    H = +307 kjmol-1
Misal untuk : plastic, karet, tekstil, dan bahan bangunan untuk mencegah pmbakaran
·        Pembuatan batere aluminium udara untuk menjalankan mobil listrik
Pemanfaatan energi yang tersimpan dalam logam Al
·        Campuran Al dan serbuk Fe2O3 yang dibakar menghasilkan energi yang tinggi
Digunakan untuk mengelas baja atau rel kereta api
·        Al(OH)3 digunakan sebagai antisid
·        Al2(SO4)2 digunakan dalam proses penjernihan air dan pembuatan kertas

DAFTAR PUSTAKA

http://k3ae.wordpress.com/2008/09/03/mengenal-secara-singkat-tentang-aluminium/





Tidak ada komentar:

Posting Komentar